Kecurangan dalam dunia perbankan atau sering kita sebut Fraud saat ini cukup banyak ditemukan, khususnya terkait pada kasus aplikasi kredit. Biasanya kecurangan dalam aplikasi kredit diketahui setelah melakukan proses pencairan. Dari fenomena itulah kemudian dosen program studi Teknik Informatika,Fakultas Ilmu Komputer UDINUS, Solichul Huda ini mengembangkan metode deteksi kecurangan dalam proses aplikasi kredit perbankan.

 

Dalam disertasinya di Program Doktor Ilmu Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ia merupakan lulusan dengan hasil sangat memuaskan  atau cumlaude. Huda juga menjadi lulusan pertama dengan nilai sempurna yakni A dengan masa studi 3 tahun.

 

Ujian terbuka Program Doktor yang digelar baru-baru ini memaparkan penelitian mengenai pengembangan metode deteksi Fraud dalam proses bisnis dengan judul disertasi “Deteksi Process-Based Fraud Dalam Aplikasi Kredit”. Kecurangan yang terjadi pada proses bisnis umumnya disebut Process-based Fraud (PBF).

 

Dihadapan penguji ia menjelaskan bahwa kesulitan dalam mendeteksi kecurangan proses bisnis atau PBF adalah pada identifikasi indikator atau atribut Fraud secara signifikan hingga cara deteksi perlu dikembangkan. “Untuk mengatasi perbedaan pandangan yang terjadi antar ahli Fraud terkait perbedaan dalam pembobotan atribut PBF pada proses penentuan kecurangan, disertasi ini mengembangkan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (MADM) untuk mendeteksi PBF” jelas Huda.

 

Dihadapan 3 pengujinya Prof.Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, Prof. Ir. Handayani Tjandrasa, M.Sc., P.Hd dan Dr. Ir. R.V Hari Ginardi, M.Sc, ia menyampaikan beberapa metode yang digunakan untuk proses identifikasi indikator atau  PBF diantaranya metode analisis, metode resource, analisis throughput time, analisis duty, analisis pattern, analisis decision dan analisis event parallel.“Indikator yang teridentifikasi kemudian dicari yang signifikan dengan cara uji korelasi. Nah indikator yang signifikan disebut sebagai atribut PBF,” tambahnya.

 

Rektor UDINUS Prof Dr Edi Noersasongko,MKom mengaku bangga karena memiliki doktor baru dengan kualifikasi unggul. “Saya bangga, semoga setelah ini mampu berkontribusi dengan ikut serta mencerdaskan generasi dengan output yang berkualitas juga,” ujarnya.(*humas)

 

 

Foto ;  Solichul Huda (tengah) bersama dekan Fasilkom Udinus Dr Abdul Syukur (kanan) dan promotor Prof Riyanarto(kiri).